Beranda Kategori Cari Lainnya

Warganet Ragukan Layanan Aduan Baru Disnakertrans Karawang, Soroti Praktik Mafia dan Pungli yang Menahun

Berita Kamis, 23 Oktober 2025, 06:50 WIB 2.662x Dilihat
Share:

seputarkarawang.com - Keputusan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang untuk merilis layanan pengaduan via WhatsApp (0811-1015-1081) guna memberantas penipuan lowongan kerja justru memicu gelombang ketidakpercayaan publik. Reaksi keras warganet di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat menilai inisiatif ini hanyalah upaya pencitraan yang tidak menyentuh akar permasalahan percaloan kerja yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Respons publik yang skeptis mencerminkan hilangnya keyakinan terhadap efektivitas kebijakan pemerintah daerah dalam sektor ketenagakerjaan. Banyak komentar menuduh bahwa praktik pungutan liar (pungli) dan dugaan mafia rekrutmen sudah terlalu mengakar dan sistematis.

Seorang pengguna media sosial dengan nada sinis menulis, "OMON OMON... BIAR DIKIRA PEDULI NYATA DI LAPANGAN BEDA CERITA!! WEEEEL!" Netizen lain memberikan tudingan serius, "Retorika doang... kadang mfi (mafia)-nya ada di dalam juga," menyiratkan dugaan adanya oknum internal yang terlibat.

Alih-alih sekadar menyediakan kanal aduan pasif, masyarakat mendesak agar Disnakertrans melakukan aksi investigasi lapangan untuk membongkar sindikat calo yang kini beroperasi secara terstruktur. Warga mengeluhkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan pencari kerja sangat fantastis dan berpola berulang.

"Coba turun ke lapangan dong Disnaker, bukan rahasia umum cari kerja di Karawang harus pakai duit. Bayar, bayar, bayar baru kerja," tulis seorang warganet.

Keluhan utama publik adalah transformasi praktik percaloan menjadi lebih legalistik, bersembunyi di balik nama yayasan atau jasa penyalur. Salah satu komentar mengungkap pola yang merugikan: "Sekarang mah banyak calo berkedok yayasan biar aman. Pengen kerja di perusahaan harus bayar 9 juta, potong gaji selama 6 bulan. Kontrak habis perpanjang bayar lagi."

Gelombang kekecewaan ini juga diwarnai curahan hati warga Karawang yang merasa menjadi tamu di kampung sendiri. Mereka kesulitan bersaing secara sehat di daerah industri tempat mereka lahir.

Baca Juga

"Dari lulus sekolah belum pernah kerja di Karawang, padahal kota kelahiran. Malah kerja di Cikarang. Sedih, tapi semoga generasi berikutnya bisa bersaing sehat di kota sendiri," bunyi salah satu keluhan.

Kekhawatiran lain yang menonjol adalah soal keamanan pelapor. Warganet secara terbuka mempertanyakan jaminan perlindungan bagi masyarakat yang berani melaporkan jaringan percaloan, termasuk yang melibatkan entitas lokal. Komentar ini menunjukkan bahwa sebelum ada penindakan nyata, tingkat kepercayaan terhadap layanan aduan baru ini akan tetap rendah.

Penulis: Redaksi

Komentar

SeputarKarawang

Portal Berita Seputar Karawang. Menyajikan informasi terkini, cepat, dan terpercaya.

© Seputar Karawang. Semua Hak Dilindungi.

Home Trending Cari Lainnya